Pelindo Multi Terminal Perkuat Budaya Well-Being Lewat BREATH SESSION, Tumbuhkan Loyalitas Insan Pelabuhan

PT Pelindo Multi Terminal (SPMT), Subholding PT Pelabuhan Indonesia (Persero) bidang nonpetikemas, terus memperkuat budaya kesejahteraan sosial di lingkungan kerja melalui BREATH SESSION Edisi Juli Series 21 dengan tema “Well-Connected, Well-Being: Menguatkan Kesejahteraan Sosial di Tempat Kerja.” Kegiatan ini digelar secara virtual pada Kamis (17/7) dengan menghadirkan Komite Nominasi & Remunerasi Pelindo Multi Terminal, Emi Wakhyuni, sebagai narasumber inspiratif.


Direktur SDM Pelindo Multi Terminal Edi Priyanto, dalam sambutannya menegaskan,   penguatan budaya perusahaan harus dilakukan secara holistik, bukan semata soal kinerja dan target, tetapi juga tentang relasi antar manusia yang menjadi fondasi utama pencapaian keberlanjutan perusahaan.


“Tempat kerja yang sehat secara sosial akan membuat setiap insan merasa terhubung, dihargai, dan didukung. Hal ini akan melahirkan organisasi yang tangguh, produktif, dan berkelanjutan. Kita harus ingat, semua yang kita lakukan harus memiliki keberlanjutan, termasuk dalam membangun budaya kesejahteraan di tempat kerja,” tegasnya.


Sementara itu, Emi Wakhyuni menjelaskan bahwa isu employee well-being menjadi penting karena berdampak langsung terhadap tingkat kepuasan kerja, loyalitas pegawai, produktivitas, hingga reputasi perusahaan.


Berdasarkan survei Gallup 2025, tercatat bahwa 9% pekerja saat ini merasa menderita, 58% tengah berjuang menjaga kesejahteraan, dan hanya 33% yang merasa dirinya berkembang. Oleh karena itu, implementasi employee well-being perlu dilakukan dengan tiga pendekatan yaitu subjective well-being (kepuasan diri), workplace well-being (kesejahteraan di lingkungan kerja), dan psychological well-being (kesehatan mental dan hubungan positif).


“Ketika perusahaan berhasil membangun well-being pegawai, tingkat kepuasan kerja akan meningkat, loyalitas semakin kuat, produktivitas terjaga, dan risiko kecelakaan kerja dapat ditekan. Sebaliknya, kegagalan dalam membangun well-being akan memicu tingkat turnover tinggi dan reputasi perusahaan bisa terganggu,” ungkap Emi.


Emi menambahkan bahwa well-being adalah tanggung jawab bersama antara perusahaan, pimpinan, dan setiap pegawai, serta dimulai dari upaya individu untuk menciptakan ketenangan dan pengendalian diri di tempat kerja.


Melalui BREATH SESSION Edisi Juli Series 21 ini, SPMT berkomitmen untuk terus membangun budaya kerja yang sehat, produktif, dan berkelanjutan dengan memperhatikan kesejahteraan sosial seluruh insan pelabuhan demi mendukung kinerja perusahaan yang berkelanjutan di masa depan.