Subholding PT Pelabuhan Indonesia (Persero) bidang nonpetikemas, PT Pelindo Multi Terminal (SPMT) menerapkan proses pengadaan barang dan jasa yang efisien, transparan, dan akuntabel sebagai bagian dari upaya meningkatkan layanan terminal pelabuhan di Indonesia. Proses pengadaan ini berpedoman pada Peraturan Direksi tentang Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa serta Pedoman Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN).
"Pengadaan barang dan jasa Pelindo Multi Terminal dijalankan dengan prinsip efisiensi, efektivitas, keterbukaan, persaingan sehat, dan akuntabilitas, serta mengutamakan penggunaan produk dalam negeri dan keterlibatan pelaku usaha nasional," terang SVP Layanan SDM & HSSE, Pelindo Multi Terminal, Kasih Dwi Yanti didampingi VP Pengadaan Pelindo Multi Terminal, Ifsan Rosady dalam kegiatan Pelatihan Dasar Regulasi Barang dan Jasa Pemerintah Batch 2 yang diinisiasi LPP Agro Nusantara Wilayah Medan pada Rabu (9/7).
Sementara, Ifsan Rosady menjelaskan, adapun proses pengadaan di Pelindo Multi Terminal diawali dengan tahap perencanaan dan persiapan pengadaan, yang mencakup identifikasi kebutuhan serta penyusunan dan penetapan dokumen teknis. Setelah itu, dilanjutkan dengan persiapan pemilihan penyedia, yang meliputi peninjauan kembali dokumen teknis serta penetapan metode pemilihan penyedia.
"Tahap berikutnya adalah proses pemilihan penyedia, yang diawali dengan pengumuman atau undangan, dilanjutkan dengan evaluasi penawaran, negosiasi, hingga penetapan dan pengumuman pemenang penyedia barang dan jasa," bebernya.
Ditambahkan Ifsan, proses ini dijalankan secara digital dengan Contract Management System (CMS) untuk memastikan kecepatan, akurasi, dan akuntabilitas. Selain itu, perusahaan menerapkan strategi pengadaan bersama/terpusat dengan subholding atau anak perusahaan untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan nilai tambah dalam pemilihan penyedia barang dan jasa.
Dengan sistem pengadaan strategis dan modern ini, Pelindo Multi Terminal berkomitmen memberikan layanan pelabuhan yang andal serta mendukung efisiensi biaya operasional, sejalan dengan nilai perusahaan sebagai penyedia layanan terminal multi komoditas yang unggul dan berkelanjutan.
