PT Pelindo Multi Terminal (SPMT), Subholding PT Pelabuhan Indonesia (Persero) yang fokus mengelola terminal nonpetikemas, kembali menghadirkan sesi inspiratif dalam program strategis BREATH (Balancing, Resilience, Energy And Health) edisi Mei 2025, sekaligus menjadi sesi ke-19 pada Selasa (27/5). Dengan mengusung tema “Level Up Your Life: Adaptasi TOP, Burnout STOP!”, acara ini digelar secara daring melalui Zoom dan diikuti oleh ratusan Insan Pelindo Group dari berbagai wilayah kerja.
Program BREATH merupakan inisiatif berkelanjutan perusahaan untuk mendukung kesejahteraan holistik pegawai, mencakup aspek kesehatan mental, ketahanan diri, energi positif, serta keseimbangan dalam kehidupan pribadi dan profesional. Tema yang diangkat kali ini menyoroti pentingnya kemampuan adaptasi dalam dunia kerja yang dinamis, sekaligus strategi dalam menghadapi burnout agar tetap produktif dan sehat secara mental.
"Kesehatan mental dan kemampuan beradaptasi adalah kunci untuk terus bertumbub di tengah tuntutan pekerjaan yang tinggi. Kami ingin seluruh pegawai Pelindo memiliki ketahanan pribadiyang kuat agar mampu bekerja dengan penuh semangat dan makna,” tutur Direktur SDM Pelindo Multi Terminal, Edi Priyanto dalam sambutannya.
Sesi utama menghadirkan narasumber profesional di bidang psikologi dan pengembangan diri, yaitu Intan Erlita, Founder Titik Putih & Managing Partner Hade. Dalam paparannya, Intan memberikan wawasan tentang bagaimana menghadapi burnout melalui pendekatan psikologis dan praktis, sekaligus membekali peserta dengan strategi adaptasi yang dapat langsung diterapkan di lingkungan kerja.
"Jika ada pintu kebaikan terbuka, masuklah ke dalamnya tanpa ragu. Karena ketika kita melewatkannya, yang tertinggal hanyalah penyesalan dan kesempatan yang tak kembali," ujarnya.
"Kesan saya, saya sangat mengapresiasi penyelenggaraan BREATH Series 19 – Level Up Your Life! Adaptasi TOP, Burnout STOP!. Materi yang dibawakan sangat relevan dengan tantangan yang kita hadapi di dunia kerja saat ini, khususnya terkait burnout yang kerap muncul tanpa disadari namun berdampak besar terhadap kinerja dan keseimbangan hidup maupun kesehatan mental,” ungkap Syukri Sidabutar, salah satu peserta BREATH.
Acara ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam meningkatkan ketahanan pribadi, keterampilan adaptif, serta menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan suportif dalam menghadapi tantangan dunia kerja modern.